Roger Federer tidak memperlihatkan tekad baja saat mengalahkan petenis bertubuh jangkung, Ivo Karlovic, asal Kroasia, pada pertandingan Jumat, sementara rival beratnya, Rafael Nadal, memperpanjang catatan kemenangannya di Australia Terbuka.
Petenis putri Denmark, Caroline Wozniacki, mencapai putaran keempat sekaligus mengukuhkan peringkat satu dunianya, sementara meski pada akhir-akhir pertandingan tidak mampu mempertahankan performa terbaik, Victoria Azarenka, masih mampu melaju ke putaran berikutnya.
Dengan tubuh setinggi 208 cm, Karlovic leluasa melepaskan pukulan serve kuat dan secara konstan maju ke garis depan, memblok lapangan dengan tubuhnya yang besar, sehingga sempat membuat Federer dihadapkan pada tugas yang sulit.
Namun ia gagal mencuri kemenangan pada tie break pertama, dan harus melepaskan pukulan drop shot, Karlovic kemudian harus kehilangan kesempatan saat Federer melakukan pukulan lob yang gagal dikembalikannya.
Federer, yang mengombinasikan pukulan serve tercepatnya dengan pukulan back handnya, merebut set point pertama, kemudian kembali memenangi set kedua, dan leluasa menguasi set ketiga, untuk mengunci kemenangan 7-6 (8/6), 7-5, 6-3.
"Saya tahu kalau saya akan kehilangan beberapa (angka) di sini, tentu saja anda membutuhkan sedikit keberntungan," ucapnya sambil tersenyum. "Saya pasti mendapat sedikit keberuntungan, dan saya mulai bermain lebih baik di saat pertandingan berlangsung."
Sebelumnya, Nadal membuka jalan ke putaran keempat dengan kemenangan tiga set langsung atas Lukas Lacko asal Slovakia, namun ia membantah kalau dirinya tidak mendapat kesulitan saat bermain di turnamen besar pembuka tahun ini.
Nadal datang ke turnamen ini dengan rasa letih dan direpotkan oleh berbagai cedera, namun sejauh ini ia tidak memperlihatkan tanda-tanda seperti itu di lapangan. Setelah permulaan yang berat menghadapi Lacko, juara Australia Terbuka 2009 ini meraih kemenangan 6-2, 6-4, 6-2.
"Tidak ada yang mudah. Semuanya sulit. Anda memiliki masalah sendiri pada setiap pertandingan," ucapnya. "Pada set pertama (saya menang 6-2, namun saya harus bertarung untuk itu. Itu adalah salah satu yang terberat. Namun saya bermain solid sepanjang pertandingan, itu sebabnya saya menang."
Di bagian putri, Wozniacki menang 6-2, 6-2 atas Monica Niculescu, di saat ia sedang menargetkan gelar utama pertamanya, dan mempertahankan peringkat dunianya di atas Azarenka, Maria Sharapova, dan Petra Kvitova, yang semuanya berpeluang menjadi juara turnamen ini.
Petenis Denmark ini, yang mendapat dorongan moril dari kekasihnya, Rory Mcllroy, mengambil kendali permainan sejak awal atas lawannya dari Rumania tersebut. Ia sempat sedikit direpotkan pada set kedua, namun dengan cepat Wozniacki mampu kembali ke bentuk permainan terbaiknya.
"Apa yang terjadi, terjadilah," kata Wozniacki mengenai peringkat satu dunianya tersebut. "Saya telah membuktikan diriku sendiri selama dua tahun terakhir. Saya mampu menyelesaikan (tahun) dengan menjadi peringkat satu selama dua tahun berturut-turut. Untuk saya, hal terpenting adalah tetap berkembang. Jika saya melakukan hal itu, saya tahu bahwa saya dapat bermain di level yang sangat tinggi."
Emosi Azarenka sempat meninggi saat wasit memutuskan pukulannya tidak masuk di area yang ditentukan pada match point ketiga dan keempat, keinginannya meminta bantuan teknologi Hawk-Eye juga tidak dikabulkan oleh wasit, meskipun pada akhirnya ia tetap mampu menjadi pemenang.
Setelah mengunci kemenangan 6-2, 6-4 untuk mempertahankan catatan tak terkalahkannya tahun ini, unggulan ketiga asal Belarusia ini mengatakan kalau dirinya membutuhkan emosi ekstra untuk meraih kemenangan.
"Saya harus melakukannya (memperlihatkan) sedikit emosi, bukan marah dengan cara yang buruk, hanya sedikit melampiaskan emosi untuk mengakhiri pertandingan. Sebab saya mendapatkan sedikit kesempatan, namun saya tidak mampu mengonversinya (menjadi kemenangan)."
"Terkadang, Anda hanya perlu sedikit menekan diri anda untuk kembali melaju," ungkap Azarenka lagi.
