Advertise

 
Senin, 16 April 2012

4 Cara Efektif Mengatakan "Tidak"

1 komentar

KOMPAS.com - Anda pasti sering mengalami susahnya bilang "tidak". Penyebabnya macam-macam, dari khawatir menyinggung perasaan orang lain, merasa terikat dengan keharusan untuk melakukan sesuatu, atau karena Anda memang kalah tegas dibandingkan lawan bicara Anda. Apapun penyebabnya, ketika Anda tidak sanggup menolak sesuatu, Anda lah yang akan menderita karenanya.
Sebaliknya, dengan menegaskan sikap Anda dengan cara yang lebih percaya diri, "Anda bisa lebih selektif terhadap apa yang Anda pilih tanpa merusak hubungan pertemanan -inilah yang paling ditakutkan orang yang cenderung ingin menyenangkan orang lain, kan?" papar William Ury, PhD, penulis buku The Power of a Positive No.
Agar kata "tidak" dari Anda lebih mudah diterima orang lain tanpa membuat Anda merasa bersalah, lakukan lima hal berikut ini.

Temukan apa yang ingin Anda terima
Sebelum Anda memikirkan cara yang baik untuk menolak, temukan apa yang ingin Anda terima dalam hidup Anda. Jika yang Anda inginkan adalah lebih banyak waktu bersama keluarga, artinya Anda harus menolak saran dari rekan kerja untuk lembur mengerjakan proyek lain di kantor. Kalau yang Anda harapkan adalah tidur lebih lama, Anda harus berani menolak ajakan dugem hingga larut malam. Semakin solid dasar penolakan Anda dan kaitannya dengan apa yang ingin Anda dapatkan, menurut Ury akan lebih mudah untuk mengatakan tidak.

Luangkan waktu untuk berpikir
Bila memungkinkan, tak usah merespons sebuah permintaan langsung di tempat. Hal ini akan membuat Anda terpaksa mengatakan "ya", atau bereaksi secara emosional terhadap permintaan yang diajukan teman Anda, apalagi jika Anda merasa tertekan. 

Tawarkan alternatif bantuan 
Mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya pasti sulit Anda lakukan, khususnya ketika Anda khawatir menyinggung perasaan seseorang. Bila yang Anda hadapi seperti ini, Ury menyarankan untuk mengatakan alasan penolakan Anda (misalnya, "Aku selalu menemani ibuku berbelanja hari Minggu pagi"). Setelah itu, baru katakan penolakan Anda ("Jadi aku nggak bisa membantu mencari properti untuk perayaan ulang tahun kantor"). Setelah Anda membuatnya kecewa, tegaskan kembali niat baik Anda dengan menawarkan bantuan lain ("Tapi aku janji akan bantu mendekor kantor besok"). Dengan demikian, Anda mengurangi kekecewaan teman Anda dengan mengirimkan pesan bahwa Anda menghargai kebutuhannya.

Susun Plan B
Meskipun lawan bicara Anda menjadi emosi atau bersikap reaktif karena Anda menolak permintaannya, jangan menyerah karena merasa di bawah tekanan. Coba tarik nafas panjang, lalu dengarkan keinginannya dengan penuh perhatian. Kemudian, dengan lembut tetapi tegas, ungkapkan kembali penolakan Anda. Sampaikan secara tegas dan singkat saja, tanpa berusaha membela diri. 

Meskipun sudah sering berusaha, kadang-kadang mengatakan "tidak" masih sulit dilakukan. Orang yang terbiasa bersikap untuk menyenangkan orang lain, pasti ada rasa bersalah. Sadari bahwa kecenderungan Anda untuk selalu menawarkan bantuan itu seharusnya dihargai, bukan dikritik.



Sumber: Whole Living
Read more...

4 Cara Sadarkan Si "Shopaholic"

0 komentar
KOMPAS.com - Belanja memang menyenangkan, namun tak akan menyenangkan lagi jika tabungan Anda terus terkikis, dan meninggalkan barang-barang yang akhirnya tak terpakai di rumah. Perempuan memang mudah sekali tergiur untuk membeli pakaian, sepatu, maupun pernak-pernik lain yang sebenarnya tidak diperlukanNamun, karena sudah kecanduan belanja, kebiasaan ini sulit sekali dihentikan. 

"Banyak hal buruk yang terjadi akibat kecanduan belanja ini, antara lain berbohong pada pasangan agar tak merasa bersalah, dan bahkan utang yang menumpuk," ungkap Jon Grant, profesor psikiatri dari University of Minnesota.

Jika kebetulan orang terdekat atau teman Anda mengalami masalah kecanduan, coba lakukan beberapa hal berikut untuk mengatasinya:

1. Jangan menghakimi
Dihakimi orang bukanlah hal yang menyenangkan, karena itu Anda tak perlu memojokkan teman Anda yang kecanduan belanja. "Orang tidak suka mengakui bahwa dirinya sudah lepas kendali, dan pasti malu dengan jumlah utang yang dimiliki. Sebaiknya, jangan makin menyudutkan teman Anda dengan kata-kata yang tajam," ungkap Grant.

Seorang shopaholic tidak menyadari bahwa kebiasaan berbelanja telah menghabiskan uangnya. Yang ia sadari hanyalah bahwa berbelanja akan memuaskan rasa penasaran dan kesenangannya. Coba dengarkan keluhannya, dan beri saran tanpa harus mendikte ataupun menghakiminya.

2. Beri bantuan
Untuk mengatasi masalah utang yang dialaminya, tak ada salahnya untuk membantu dengan memberi pinjaman uang. Namun lihat dulu situasi dan kondisinya, harus dengan tujuan memberi mereka pelajaran atas jeratan utang yang disebabkan oleh kebiasaannya itu. Bantuan uang juga sebaiknya hanya diberikan pada penggila belanja yang Anda kenal baik, seperti kakak-adik atau saudara lain. Beri semacam ultimatum, bahwa bantuan ini hanya akan Anda berikan sekali saja. Untuk selanjutnya, si shopaholic harus bisa membantu dirinya sendiri.

3. Pertimbangkan terapi
Grant mengungkapkan bahwa jika gaya belanja si emotional shopper ini sudah tak bisa ditolerir, sebaiknya pertimbangkan untuk mengajak mereka menjalani terapi perilaku kognitif. Terapi ini bisa membantu orang lebih sadar dan memahami tindakan mereka dalam jangka panjang, dan bisa membantu mereka lebih menyadari konsekuensi yang mungkin dihadapi. Terapi ini juga akan membantu orang agar lebih sadar ketika menggunakan uang atau kartu kredit, terutama ketika mereka merasa stres dorongan untuk berbelanja muncul.

4. Alihkan perhatiannya pada kegiatan baru
Ketika si shopaholic merasa ingin berbelanja, redam keinginan tersebut dengan mengalihkan perhatian mereka pada kegiatan lainnya. Lakukan beberapa kegiatan yang menarik dan tak membosankan agar keinginan berbelanjanya bisa teralihkan, bahkan dilupakannya. Misalnya saja, mengikuti workshop membuat aksesori atau handcraft, nonton DVD bersama, atau mempraktekkan resep-resep masakan yang baru. Kegiatan apa saja, asalkan tidak dilakukan di mal yang membuat hasrat belanjanya muncul lagi.



Sumber: MSN Money
Read more...

Tipe Teman yang Perlu Dimiliki Perempuan

0 komentar

KOMPAS.com - Ungkapan tak boleh memilih-milih teman rasanya tidak selamanya tepat. Pada situasi tertentu, memilih teman yang tepat juga bisa berpengaruh pada perkembangan jiwa, kepribadian, dan motivasi Anda. Menurut sebuah studi yang dilakukan di Australia, persahabatan dengan teman yang tepat bisa membuat umur seseorang lebih panjang dibanding dengan ikatan keluarga. Bahkan persahabatan juga bisa melindungi seseorang dari risiko obesitas, depresi, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
"Ketika seorang perempuan sedang stres, mereka akan berusaha mencari seorang teman untuk bicara dan curhat. Dengan cara ini mereka bisa melepaskan hormon oksitosin yang memiliki efek menenangkan pikiran dan tubuh," ungkap Joan Borysenko, PhD, penulis buku Inner Peace for Busy Women

Tak perlu ratusan atau ribuan teman di media sosial untuk memenuhi kebutuhan Anda berbagi, karena mereka tak akan tahu bahwa Anda sedang gundah kecuali Anda mengabarkannya. Cukup beberapa tipe teman yang bisa memotivasi dan membuat hidup Anda kembali menyenangkan.

1. Teman masa kecil
Pertemanan yang sudah dibina sejak lama memang punya keistimewaan sendiri. Mereka mengenal Anda dan keluarga Anda dengan baik, seiring dengan bertambahnya usia Anda. Teman masa kecil akan memberikan banyak kenangan dan cerita yang berbeda dalam hidup. "Teman semasa kecil bisa mengingatkan Anda bahwa Anda tetap seperti dulu dengan sikap yang baik, dan akan selalu baik," ungkap Rebecca G. Adams, PhD, peneliti hubungan pertemanan dan ahli sosiologi dari University of North Carolina di Greensboro. Teman semasa kecil juga menjadi pengingat siapa diri Anda sebenarnya, dan membuat Anda tetap membumi ketika Anda mulai lepas kontrol dan berubah ke arah negatif.

2. Teman baru
Perluas pergaulan Anda dengan memiliki teman baru, karena teman baru tidak memiliki praduga apapun tentang Anda. Profesor dari Virginia Tech Institute, Rosemary Blieszner, PhD, mengungkapkan bahwa teman-teman baru yang kita temui dalam berbagai kegiatan bisa menyegarkan suasana pertemanan dan bisa membawa Anda dalam jaringan orang-orang yang baru. Selain akan memperluas jejaring Anda, mengenal orang-orang dari latar belakang yang berbeda juga akan memberikan pengalaman yang lebih kaya untuk Anda.

3. Teman berolahraga
Setelah lelah bekerja sepanjang minggu, akhir pekan pasti ditunggu-tunggu karena Anda bisa beristirahat. Inilah pentingnya punya teman yang suka berolahraga, karena mereka bisa memotivasi Anda untuk berolahraga, sekalipun Anda sedang malas. Sebuah studi dari University of Connecticut menemukan bahwa dukungan sosial yang kuat dari teman adalah kunci untuk konsisten dalam berolahraga. Untuk hasil terbaik, tetapkan jadwal latihan bersama. "Olahraga bersama sahabat merupakan cara terbaik untuk meningkatkan semangat dan motivasi berolahraga karena dilakukan dengan senang berkat kehadiran teman," ungkap Marcia G. Ory, PhD, peneliti dari Texas Sains A &M Health Center.

4. Teman spiritual
Menurut penelitian, menjadi bagian dari kelompok spiritual ternyata bisa membantu seseorang menjadi lebih "tahan banting" dan lebih sehat. Studi yang dilakukan di Duke University Medical Center menemukan bahwa orang yang sering mengambil bagian dalam kegiatan spiritual seperti berdoa atau bermeditasi, ternyata memiliki kemungkinan 50 persen lebih besar untuk hidup lebih lama dibandingkan dengan orang yang usia dan status kesehatannya sama.

5. Teman yang lebih muda
Penelitian menunjukkan bahwa elemen penting dari kehidupan yang bahagia adalah memelihara dan merasa berguna bagi orang lain, misalnya dengan berbagi pengalaman yang pernah dialami. "Teman yang lebih muda bisa membantu kita merasa lebih berharga dan berguna bagi orang lain," tukas Blieszner.

6. Teman pasangan Anda
Dalam hal yang positif, bisa berbaur dengan teman pasangan Anda bisa membantu meningkatkan keharmonisan pernikahan Anda. Jangan anggap bahwa hanya menyatu dengan keluarga pasangan saja yang bisa membuat Anda bahagia. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 347 pasangan membuktikan, ada hubungan positif di antara lingkungan pertemanan Anda. Pasangan juga akan banyak menghabiskan waktu bersama mereka sehingga secara tak langsung teman pasangan adalah bagian dari keluarga.

7. Ibu
Menurut survei dari Pennsylvania State University, sekitar 85 persen perempuan dewasa mengaku memiliki hubungan yang baik dengan ibu mereka. Meski tak jarang ada konflik yang tak terhindarkan antara ibu dengan anak perempuan, namun umumnya hubungan ini sangat kuat, dekat, dan saling mendukung. Ibu merupakan orang terdekat dalam keluarga yang selalu siap membantu Anda ketika menghadapi masalah apapun. "Ada nilai besar dalam ikatan ini karena ibu dan anak perempuan sangat peduli satu sama lainnya," ungkap Karen L. Fingerman, PhD. 



Sumber: prevention.com
Read more...

Pria yang Punya Masa Depan

0 komentar

KOMPAS.com - Apa yang Anda lihat ketika memilih pasangan? Bila yang Anda cari adalah hubungan yang serius hingga ke pernikahan, ada kriteria lain yang sebaiknya Anda lihat, yaitu potensi sukses dia. 

Punya tujuan hidup
Ketika Anda bertanya apa tujuan hidupnya, ia akan menjelaskan apa yang ingin ia lakukan setahun mendatang, lima tahun, dan seterusnya. Bahkan ia menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi kegagalan. Tidak hanya menjawab, "Kita lihat saja nanti, sekarang jalani saja dulu."


Mandiri
Ia tidak bergantung pada orang lain dan mengandalkan kemampuannya sendiri. Misalnya, sejak awal bekerja, ia menanggung sendiri biaya hidupnya tanpa bantuan orangtua. Dia juga tak pernah mengeluh mengenai pekerjaannya. Karena ia sadar, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan usaha dan kerja keras.


Hobi menolong
Bila pasangan termasuk pria yang ringan tangan membantu orang lain, Anda perlu berbangga dan mendukungnya. Karena ini akan menjadi bekal atau tabungan untuk menuju kesuksesannya di masa depan. Siapa tahu, seseorang yang ia bantu saat ini, berperan penting dalam kariernya di kemudian hari.


Bersahabat dan berwawasan
Pria seperti ini akan mudah mengambil hati banyak orang, termasuk saat melobi orang-orang penting yang berkaitan dengan kariernya. Pengetahuannya tentang berbagai hal membuat orang lain nyaman berdiskusi dengannya.Networking-nya pun luas. Dengan kualitas ini, kesuksesan akan menghampirinya.


Family man
Pria yang bertanggung jawab dan menyayangi keluarga biasanya juga memerhatikan perkembangan kariernya. Ia akan selalu termotivasi meningkatkan karier untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia juga cenderung setia, sehingga bisa menyeimbangkan waktu dan pikiran untuk Anda dan pekerjaan.


Memiliki investasi
Gajinya mungkin tak besar. Tapi bila ia termasuk orang yang jeli melihat peluang bisnis, dukung sepenuhnya. Apalagi ketika dia memiliki keinginan untuk menyicil rumah atau berinvestasi dalam bentuk lain, seperti saham atau reksa dana. Karena ini menunjukkan dia memikirkan masa depan.


Realistis dan lurus
Meski dia bersemangat meraih mimpi, tetap amati bagaimana usahanya meraih impian, jangan sampai si dia menghalalkan berbagai cara yang justru bisa menghancurkan masa depannya. Ingatkan untuk tetap realistis dengan kemampuan yang dimilikinya.


Optimis dan positif
Ia tahu apa kelebihan dan kekurangannya, sehingga selalu percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain maupun ketika diberi tanggung jawab baru. Ia hampir tak pernah berkata "tidak bisa" atau "malas". Ia selalu berpikir positif dan optimis bahwa setiap tantangan yang datang pasti ada solusinya.

(Bestari Kumala Dewi)


Sumber: ChicMagz.com
Read more...

Labels

 
KUMPULAN BERITA © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here