Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta merintis open courses lewat e-Learning System for Academic Community (eLisa) sehingga saat ini masyarakat umum dapat dengan mudah mengakses ilmu dari UGM.
Menurut Koordinator e-learning Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) UGM Herman Saksono, untuk tahap pertama sudah terdapat sekira 116 bahan ajar dari berbagai program studi yang digitalisasi.
“Bahan ajar yang sudah digitalisasi tahap pertama ini sudah mencapai 116 dan ke depan akan terus kita tambah. Bahan ajar ini bisa dilihat di elisa.ugm.ac.id/ugmoc/,” kata Herman seperti dikutip dari situs UGM, Minggu (18/3/2012).
Herman menambahkan, sebanyak 116 bahan ajar yang telah terdigitalisasi tidak terlepas dari dukungan Kantor Jaminan Mutu (KJM). Dalam beberapa bulan ke depan, P3 masih akan mendigitalisasi beberapa ratus bahan ajar lain.
Dia menuturkan, digitalisasi bahan ajar ini sudah menjadi tren di berbagai perguruan tinggi internasional, seperti di Massachusetts Institute of Technology, The University of Oxford, serta University of Tokyo. “Di tingkat internasional ini sudah menjadi tren sementara di Indonesia UGM-lah yang merintisnya,” ujarnya.
Selama ini, kata Herman, belum semua dosen UGM yang memanfaatkan fasilitas e-Lisa membuka bahan ajarnya untuk umum. Bahan ajar hanya bisa diakses oleh mahasiswa dan belum bisa dibuka (diakses) secara gratis untuk umum.
Untuk itu, dia mendorong agar nantinya lebih banyak dosen UGM yang membuka bahan ajarnya sehingga bisa diakses untuk masyarakat. “Dengan begitu ini sejalan dengan visi dan misi UGM sebagai kampus kerakyatan,” pungkas Herman.
Seperti diketahui e-Lisa adalah sebuah learning management system (LMS) yang dikembangkan oleh UGM untuk UGM. LMS ini berguna untuk membantu civitas akademik menyelenggarakan pembelajaran melalui internet.
Melalui fasilitas ini, dosen dapat mengunggah bahan kuliah, berdiskusi, dan memberikan penugasan untuk mahasiswa. Mahasiswa dapat mengunduh bahan perkuliahan, berdiskusi dan mengerjakan tugas-tugas dari dosen.(okezone.com)
Menurut Koordinator e-learning Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) UGM Herman Saksono, untuk tahap pertama sudah terdapat sekira 116 bahan ajar dari berbagai program studi yang digitalisasi.
“Bahan ajar yang sudah digitalisasi tahap pertama ini sudah mencapai 116 dan ke depan akan terus kita tambah. Bahan ajar ini bisa dilihat di elisa.ugm.ac.id/ugmoc/,” kata Herman seperti dikutip dari situs UGM, Minggu (18/3/2012).
Herman menambahkan, sebanyak 116 bahan ajar yang telah terdigitalisasi tidak terlepas dari dukungan Kantor Jaminan Mutu (KJM). Dalam beberapa bulan ke depan, P3 masih akan mendigitalisasi beberapa ratus bahan ajar lain.
Dia menuturkan, digitalisasi bahan ajar ini sudah menjadi tren di berbagai perguruan tinggi internasional, seperti di Massachusetts Institute of Technology, The University of Oxford, serta University of Tokyo. “Di tingkat internasional ini sudah menjadi tren sementara di Indonesia UGM-lah yang merintisnya,” ujarnya.
Selama ini, kata Herman, belum semua dosen UGM yang memanfaatkan fasilitas e-Lisa membuka bahan ajarnya untuk umum. Bahan ajar hanya bisa diakses oleh mahasiswa dan belum bisa dibuka (diakses) secara gratis untuk umum.
Untuk itu, dia mendorong agar nantinya lebih banyak dosen UGM yang membuka bahan ajarnya sehingga bisa diakses untuk masyarakat. “Dengan begitu ini sejalan dengan visi dan misi UGM sebagai kampus kerakyatan,” pungkas Herman.
Seperti diketahui e-Lisa adalah sebuah learning management system (LMS) yang dikembangkan oleh UGM untuk UGM. LMS ini berguna untuk membantu civitas akademik menyelenggarakan pembelajaran melalui internet.
Melalui fasilitas ini, dosen dapat mengunggah bahan kuliah, berdiskusi, dan memberikan penugasan untuk mahasiswa. Mahasiswa dapat mengunduh bahan perkuliahan, berdiskusi dan mengerjakan tugas-tugas dari dosen.(okezone.com)
